Proses Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) Menjadi Crude Palm 0il (CPO)
PROSES PENGOLAHAN TBS MENJADI CPO
2.1.1 Jembatan Timbang
2.1.1 Jembatan Timbang
Jembatan
timbang berfungsi untuk mengetahui jumlah TBS, CPO, KERNEL, JANJANGAN KOSONG,
PUPUK SOLAR DAN LAIN-LAIN yang keluar masuk pabrik. Hal ini bermanfaat
dalam menentukan jumlah TBS yang dihasilkan pada bagian perkebunan, jumlah upah
yang akan dbayarkan pada karyawan dan untuk penentuan rendemen minyak dan
kernel bagi pabrik dalam setiap harinya.
Saat ini timbangan yang digunakan pada PT. Johan sentosa ada 2 yaitu
Timbangan nomor 1
Merk
|
: Avery
indonesia
|
Kapasitas
|
: 50.000
kg (50 ton )
|
Load cell
|
: 4 buah
(dengan kapasitas load cell 12.500/laod cell
|
Timbangan nomor 2
Merk
|
: Avery
berkel
|
Kapasitas
|
: 60.000
kg (60 ton )
|
Load cell
|
: 4 buah
(dengan kapasitas load cell 15.000/laod cell
|
a. Tujuan dan
kegunaan timbangan adalah untuk
1. Mengetahui jumlah TBS yang masuk dalam pabrik
2. Mengetahui jumlah TBS yang diolah
3. Mengetahui jumlah TBS yang disisakan pada proses selanjutnya
4. Mengetahui rendemen rata-rata minyak dan inti.
5. menentukan jumlah TBS yang dihasilkan pada bagian perkebunan.
6. Jumlah upah yang akan dbayarkan pada karyawan.
7. Untuk penentuan rendemen minyak dan kernel bagi pabrik.
Untuk
TBS penimbangan dilakukan 2 kali untuk setiap angkutan TBS yang masuk ke
pabrik, yaitu pada saat masuk dan pada saat keluar ditimbang berat truck
kosong, dari selisih timbangan saat truk masuk dan saat truk keluar diperoleh
berat bersih TBS tersebut.
2.1.2 Loading ramp
Loading ramp adalah tempat penampungan
TBS sementara sebelum masuk kedalam lory. TBS dituang pada tiap-tiap sekat dan
diatur dari pintu kepintu sesuai dengan isian kapasitas. Diloading ram
dilakukan sortasi untuk menentukan mutu buah berdasarkan fraksi-fraksinya.
Untuk menentukan pemeriksaan pada mutu buah
perlu diketehui beberapa fraksi-fraksi
pada TBS yaitu:
1.
Fraksi 00 yaitu buah mentah yang berarti brondolan belum ada lepas sama
sekali dari TBS.
2.
Fraksi 0 yaitu buah kurang masak yang berarti 2-5 % buah luar membrondol.
Kurang dari ½ brondolan / 1 kg TBS
3.
Fraksi 1 yaitu buah masak yang mencapai 5-25 % buah luar membrondol, 1%
brondolan / 1 kg TBS
4.
Fraksi 2 yaitu buah masak yang mencapai 25-50 %buah luar membrondol, 2%
brondolan / 1 kg TBS
5.
Fraksi 3 yaitu buah masak yang mencapai 50-75 %buah luar membrondol, 3 %
brondolan /1 kg TBS
6.
Fraksi 4 yaitu buah lewat masak yang mencapai 75% buah
luar dan buah dalam sudah mulai ikut membrindol, 45 brondolan /1kg TBS
7.
Fraksi 5 yaitu buah terlalu masak yang mencapai 100 % buah luar membrondol
dal buah bagian dalamnya hampir habis membrondol semua.
Loading ramp dilengkapi dengan kisi-kisi
yang mempumyai celah-celah antara 5-10 mm yang berguna untuk memisahkan
kotoran seperti pasir sampah tanah dan lain-lain dari buah agar tidak terikut
ke proses selanjutnya.
a. Pintu loading ramp
Fungsi pintu loading ramp adalah untuk mengatur pengisian buah masuk
dalam lory.
Spesifikasy loading ramp yaitu:
1.
Power pack
Fungsi power pack adalah
sebagai penggerak hydrolik cylinder pads pintu loadinng ramp. Dimana fungsi
dari pintu loading ramp adalah untuk pengisian buah dalam lory.
2.
Sylinder rod
Adalah rumah rod untuk keluar masuknya rod
3.
Rod
Suatu batang sok untuk menarik pintu loading ramp.
a. Tranfer carriage dan lory
Lory
Adalah tempat penampungan buah kelapa sawit
yang akan direbus distrelizer,
a. Fungsi lubang pada lory
adalah
1. Untuk menghindari
terkumpulnya udara didalam lory ketika dimasukkan dalam strelizer dan saat
membuang kondensat, udara akan keluar melalui lubang lory tersebut.
2. Agar air kondensat tidk
menggenangi buah di dalam lory, karena jika tergeanang maka akan mempengaruhi
proses perebusan.
3. Untuk mempermudah
sirkulasi uap agar bisa merata ke semua buah didalam lory.
4. Untuk mengalirkan steam
b. Komponen-komponen pada
lory
1. Tempat penampungan buah
2. Roda
3. As roda
4. Housing lory
c. Perawatan pada lory
1. Lory dibersihkan dari
kotoran-kotoran yang melekat pada bagian-bagian lory.
2. Bearing dilumasi
kurang lebih 200-300 jam setelah jalan atau digunakan.
3. Baut-baut pengikat
harus kuat terpasang dengan baik.
4. Gandengan lory diperiksa
agar dapat berfungsi dengan baik.
Ø Tranfer cariage
Adalah suatu alat untuk memindahkan lory
dari jalu pengisian ke jalur perebusan, di pks johan sentosa tranfer
carriage hanya dapat penampung 3 lory, tranfer carriage yang dimiliki berjumalh
2 buah.
a. Perawatan pada tranfer
carriage
1. Pelumasan pada sprokat
2. Pembrsihan bak tranfer carriage terutama pada saat musim hujan karena air
sering tergenang pada bak.
b. Capstand dan bollard
Capstand adalah alat yang diguanakan untuk
menarik lory kosong atau lory yang berisi TBS ke tranfer carriage,
masuk dalam strelizer, ke tippler dan kembali lagi ke jalur pengisian di
loading ramp dengan menggunakan bollard ( seling untuk menghubungkan lori dan
capstand.
Sebelum capstand dijalankan bollard hatus
dibersihkan dan kering hal in untuk menghindarkan tali slip waktu
digunakan,bollard dan capstand dijalankan untuk menari lory dengan melilitkan
tali secara teratur dan tidak bertindihan.
Jumlah capstand dan bollard yang diguanakan di pks johan yaitu 12 buah
yaitu:
1.
Capstand no 1 berfungsi untuk menarik lory dari jalur ramp 1 ke tranfer
carriage.
2.
Capstand no 2 berfungsi untuk menarik lory dari jalur ramp 2 ke tranfer
carriage.
3.
Capstand no 3 berfungsi untuk menarik lory kosong dari tippler ke ramp 1
4.
Capstand no 4 berfungsi untuk menarik lory kosong dari tippler ke ramp 2
5.
Capstand no 5 berfungsi untuk menarik lory dari tranver carriage masuk ke
dalam sterlizer 1 dan 2
6.
Capstand no 6 berfungsi untuk menarik lory dari tranver carriage masuk ke
dalam sterlizer 3 dan 4
b. Jaringan rel ( rail track )
Rel harus rata dan tidak turun naik dan tidak bengkok, wessel harus bersih
dan sewaktu digunakan lidah wessel rapat pada rel.
c. Jembatan
rebusan
jembatan yang digunakan untuk menghubungan antar rel track dan rel yang ada
dalam sterilizer.
2.1.3 Stasiun rebusan
1. Rebusan (sterilizer)
Rebusan adalah suatu
bejana uap bertekanan yang berfungsi untuk merebus buah kelapa sawit,
umumnya sterilizer dirancang untuk dapat memuat 6-10 lory dengan tekanan kerja
3 kg/ 30 psi . untuk menjaga agar tekanan dalam
rebusan tidak melebihi tekanan kerja yang diizinkan maka rebusan diberi katup
pengaman (savety valve).
a. . Tujuan rebusan adalah:
1.
Menonaktifkan enzim-enzim untuk mencegah naiknya ALB
2.
Mengurangi kadar air dalam buah.
3.
Untuk memudahkan pelepasan brondolan dari tandan.
4.
Melunakkan daging buah agar mmpermudah pelumatan didigester.
5.
Mempermudah pelepasan inti dengan cangkang.
6.
Untuk memudahkan proses elnjutnya
b. Sebuah rebusan dilengkapi dengan
komponen-komponen dibawah ini
1.
Inlet valve berfungsi untuk memasukkan steam kedalam sterilizer.
2.
Check valve berfungsi untuk penghalang agar uap tidak balik lagi ke BPV.
3.
Exhause valve berfungsi untuk pembuangan steam.
4.
Auxilary valve berfungsi untuk menahan tekanan steam agar tetap pada
tekanan yang diinginkan, dan steam dapat didistribusikan pada rebusan yang
lain.
5.
Safety valve berfungsi untuk pengaman pada bejana agar tekanan uap tidak
lebih dari yamg telah ditentukan.
6.
Ball valve berfungsi untuk pembuangan air kondensat.
7.
Strainer berfungsi untuk penyaringan air kondensat untuk menahan
brondolan dan sampahagar tidak terikut dalam pipa pembungan. Dipasang pada
bagian bawah dalam bejana
8.
Steam spreader berfungsi untuk membagi steam dipasang pada bagian
atas dalam bejana.
9.
Preasure gauge berfungsi sebagai alat indikator untuk melihat tekanan pada
rebusan, dipasang pada bagian atas bejana (depan dan belakang rebusan ).
10. Air kompresor dan filter
regulator berfungsi untuk menggerakkan valve.
c. Tekanan uap rebusan
Untuk mendapatkan hasil rebusan yang diinginkan yang perlu diperhatikan
adalah tekanan uap pada saat perebusan. Dimana tekanan uap saat perbusan
diperlukan 3 tahap atau disebut juga system triple peak/tiga puncak.
Tahap pertama ( 1)
Sebelum
masuk tahap 1 pembuangan udara atau daerasi perlu dilakukan dengan cara
steam di masukkan melalui inlet valve sementara keran jondensat tetap terbuka
selama 2 menit dan uap akan mendorong udara keluar melalui kran kondensat.
Setelah pembuangan udara selesai maka valve kondensat ditutup dan tekanan dalam
rebusan dinaikkan sampai pada tekanan 2,3 kg/ dengan waktu 13 menit, setelah itu valve inlet ditutup dan dilakukan
pembuangan steam dan air kondensat sampai tekanan menjadi nol selama 2 menit
Tahap kedua (2)
Setelah pembuangan uap yang pertama selesai steam kembali dimasukkan
melalui inlet valve dari valve kondensate ditutup . tekanan dinaikkan sampa 2,5
kg/ selama 12 menit . setelah tekanan naik sampai
2,5 kg/ . Uap dan air kondensate kembali dibuang
sampai pada tekanan nol selama 2 menit.
Tahap ketiga (3)
Tahap
ketiga merupakan tahap akhir dari perebusan dimana setelah tahao kedua selesai
steam kembal dimasukkan lagi pada tahap ketiga sampai tekanan f=dalam rebusan
mencapai pada tekanan 2,8 kg/ . selanjutnya buah dibiarkan
dibawah pengaruh tekanan uap selama . Setelah tekanan uap dan waktu
mencukupimaka kembali dibuang melalui exhaust dan kondensate valve sampai
tekanan nol selama 5 menit.
d. Hal-hal yang mempengaruhi rebusan yaitu:
·
Tekanan uap dan lama rebusan
·
Pembuangan udara dan air kondenate.
1. Tekanan uap dan lama rebusan
Tekanan uap dan lama rebusan sangat mempengaruhi efesiensi pabrik .
Pengaruh tekana uap yang tidak cukup akan berpengaruh pada :
a)
Buah kurang masak, sebagian berondolan tidak lepas dari tandan yang
menyebabkan kerugian minyak pada janjangan kosong bertambah
b)
Pelumatan pada digester tidak dempurna sebagian daging buah tidak
lepas dari biji sehingga mengakibatkan proses pengempaan tidak sempurna
dan mengakibatkan kerugian minyak pada ampas dan biji bertambah.
c)
Ampas atau fibre basah yang menyebabkan pembakaran dalam ketel tidak
dempurna .
d)
Pembakaan janjangan pada incenerator tidak sempurna .
Pengaruh rebusan jika
terlalu lama, yaitu ;
a)
Buah menjadi memar , kerugian minyak pada air rebusan (kondensate)
dan janjangan kosong bertambah.
b)
Merusak mutu minyak dan inti .
2. Pembuangan udara dan air kondensate
Udar a
merupakan penghantar panas yang buruk, maka apabila udara dalam rebusan
tidak sempurna dikeluarkan maka akan terjadi pencampuran udara dan uap
(turbulensi ) yang mengakibatkan pemindahan panas dari uap kedalam buah tidak
sempurna/ dengan demikian udara harus benar-benar dikeluarkan dari dlam
rebusan. Hal lain yang sering djumpai didalam rebusan adalah packing pintu
bocor oleh sebab itu harus sering dicek dan jika ada keboran egera diperbaiki.
2.1.4. Tippler
Tippler
adalah alat yang digunakan untuk menuang lory dalam hoper dengan cara
measukan lory tersebut dalam hopper dan dan kemudian hopper tersebut
berputar kemudian TBM-TBM dari lory jatuh ke hoopper.
Perawatan pada tippler
1. Pemberian pelumas pada
rantai tippler
2. Pelumasan pada bearing
3. Penggantian pelumas pada
gear box
4. Pembersihan pada topler
setiap pengantiang sip.
2.1.5 Staiun pemipilan
Theser berfungsi untuk melepaskan brondolan dari tandannya, dengan sistem
kerja bantingan dan putaran. Dimana tiap tandan yang masuk dalam threser yang
sedang berputar akan melekat pada dining threser dan ikut berputar dan padasaat
sampai pada bagian atas maka tandan akan terlepas dan jatuh membentur dinding
threser , akibat dari benturan itulah yang menyebabkanbrondolan lepas dari
tandannya dan bantingan dalakunan berulang kai samain tandan terebut keluar
sendiri dari threser. Pada dindinng threser juga dilengkapi dengan
kisi-kisi yang mempunyai celah kurang lebih 45 mm adapun fungsi dari kisi tersebut adalah untuk tempa keluarnya
brondolan yang terlepas dari tandan.
TBM
sebelum masuk ke treaser terlebih dahulu diangkut oleh bunch elevator . jadi
fungsi dari bunch elevator adalah untuk membawa TBM yang berasal dari hopper menuju
treser.
Hal-hal
yang perli diperhatikan pada bunch elevator selama beroperasi .
1.
Adanya benda-benda asing yang terikut dengan buah karena dapat
merusak peralatan, jika ada harus dibuang.
2.
Penuangan buah harus tepat pada corong pemasukan otomatis.
3.
Pengisian corong hoper sesuai dengan kemampuan tampung yang telah
ditentukan.
Perawatan pada bunch elevator
1.
Pelumasan pada bearing, chain komponen-komponen lainnya
2.
Pemeriksaan setiap seminggu sekali untuk melihat apakah ada kerusakan.
3.
Pemeriksaan pada elektromotor.
Dari bunch elevator kmudian buah masuk dalam distributng bunch knveyor dan
masuk dalam treser, dari treser kemudian buah akan jatuh ke empty bunch
konveyor (konveyor janjangan kosong ).
Empty bunch konveyor adalah alat yang digunakan untuk membawa
janjangan kosong ke incenerator. (tempat pembakaran janjangan koso ng )
Under treser conveyer berfungsi untuk membawa brondolan dari threser ke
buttom cross konveyor.
Buttom cross konveyor berfungsi untuk membawa brondolan yang berasal dari
under tresing konveyor menuju ke fruit elevator kemudian didistribusikan ke
digester melalui distributing conveyor.
Fruit elefator berfungsi untuk membawa brondolan dari buttom cross
konveyor ke distributing konveyor .
Bunch cruiser berfungsi untuk melepaskan brondolan yang masih melekat pada
tandan.
2.1.6 Stasiun kempa
1. Digester
Digester adalah unit yang
digunakan untuk mencacah dan melumatkan brondolan sehingga lapisan mesocarp
buah akan terlepas dari pericarp (biji buah). digester
dilengkapi dengan lengan pegaduk. Batang poros pengaduk dari digester digerakkan dengan
menggunakan gear motor yang dipasang pada bagian atas digester. Lengan pengaduk berupa
pisau-pisau untuk mencacah dan melumat brondolan agar lebih mudah pada proses
selanjutnya. Pisau-pisau tersebut terdiri dari 5 tingkatan pisau,4 tingkat
pisau pada bagian atas digunakan untuk mengaduk dan melumat brondolan, ke 4
pisau pada bagian atas pada tiap tingkatnya terdir dari 2 pisau yaitu long arm
dan short arm. Long arm adalah pisau panjang dan short arm adalah pisau pendek.
Pisau bagian bawah atau pisau pada tingkat kelima disebut expeller arm.
Buah yang masuk
kedalam digester akan dilumatkan oleh pisau-pisau (long arm dan short arm).
Oleh karena itu saat operasi digester harus minimal ¾ penuh, agar buah atau
brondolan mengenai keseluruh pisau sehingga proses pelumatan akan sempurna.
Setelah dilumatkan kemudian buah didorong oleh pisau pendorong (expeller arm)
menuju press.
Susunan pisau yang dipasang pada batang poros pengaduk
dibuat panjang pendek (long arm dan short arm), hal ini berfungsi untuk memberi ruang
brondolan yang berada pada posisi atas dapat turun ke bawah. Apabila panjang
pisau pada posisi yang berseberangan sama panjang, maka akan terdapat lapisan
kosong pada bubur brondolan, yang akan mengurangi keefektifan pencacahan. Untuk
lebih mengefektifkan pencacahan, pada dinding sebelah dalam digester dipasang
besi siku, yang berfungsi membuat gaya lawan dan pengadukan pada bubur
brondolan, sewaktu pisau dari poros bergerak. Untuk mempermudah pencacahan,
bubur brondolan diberi pemanasan, dimana pemanasan ini diberikan dengan
menginjeksikan steam ke dalam digester 90-115 . Steam yang digunakan berasal dari BPV. Baik tidaknya pencacahan sangat
bergantung pada kondisi buah yang dipanen dan keefektifan perebusan di sterilizer.
Dalam operasionalnya, pada saat start awal, saluran
pengeluaran dari digester ditutup terlebih dahulu.Hal ini dilakukan agar
brondolan yang jatuh dari saluran masuk pada bagian bawah tidak langsung
didorong keluar oleh expeller arm ke saluran keluar.
Kemudian digester diisi sampai 75% dari volume total, kemudian ditunggu sampai
± 15 menit untuk proses pencacahan. Setelah itu saluran pengeluaran dapat
dibuka sehingga bubur brondolan akan mengalir ke screw press. Untuk proses
selanjutnya proses dapat berjalan dengan kontinu, tanpa menutup saluran keluar
dari digester, karena brondolan yang masuk dari atas tidak akan langsung jatuh
kebagian bawah karena tertahan lapisan bubur. Dengan demikian brondolan akan
memiliki waktu tunggu (retention time) saat berada di digester.
Fungsi Digester
1. Mengaduk brondolan masak
sehingga menjadi bubur (mash) untuk
mempermudah proses pressing.
2. Memecah dinding sel dari
“oil bearing cell” untuk melepas minyak dari mesocarp
3. Memanaskan brondolan
untuk mempermudah proses pressing
4. Jika sel minyak tidak
pecah, akan menyebabkan hilang di sludge dan jika tidak diperas dari fibre maka
akan hilang di press cake
5. Melepas pericarp dari
nut.
2. Srew press
Screw press atau alat pengempa, digunakan
untuk mengempa atau memeras minyak sawit (crude oil) dari bubur brondolan yang
dihasilkan dari digester. Hasil dari pengempaan ini adalah minyak dan cake
(serabut dan biji). Prinsip kerjanya dengan mendorong bubur dari pangkal, dan
ditahan pada ujung bagian lain dan dibantu dengan Tekanan kempa yang
diatur oleh alat yang berada diujung pengempaan yang dapat digerakkan maju
mundur secara hidrolik. Pada proses pengempaan dilakuka penyemprotn air panas
agar minyak kasar yang kental dturunkan viskositasnya sehingga pori – pori
press cage tidak tersumbat.
Bubur brondolan
masuk melalui bagian pangkal dari main screw. Kemudian, dengan berputarnya
screw maka bubur ini akan berpindah ke bagian depan. Pada bagian depan bubur
akan terakumulasi dan padat, kemudian dari arah yang berlawanan sliding cone
akan menekan bubur ini, sehingga bubur akan terkempa/terperas. Proses
pengempaan sebenarnya juga telah terjadi saat bubur berpindah dari bagian
pangkal ke bagian ujung yakni diantara lempengan screw dengan press cage.
Proses pengempaan
tergantung pada tekanan yang diterima oleh bubur brondolan. Tekanan yang
terlalu kecil akan mengakibatkan tidak terperasnya seluruh minyak dari bubur,
sebaliknya bila tekanan terlalu besar maka akan banyak terjadi pecahnya biji
(nut). Kedua hal di atas tidak diinginkan, karena akan mengakibatkan kerugian,
dimana tekanan terlalu kecil berakibat pada kehilangan minyak dan tekanan
terlalu besar akan berakibat pada kehilangan kernel. Oleh karena itu, tekanan
diharapkan adalah tekanan optimal yang menghasilkan kondisi paling ideal,
dimana kehilangan minyak dan kehilangan kernel pada kondisi minimal. Tekanan pengempaan ini dapat diatur dengan mengatur
gerak maju mundur dari sliding cone. Sliding cone adalah suatu tuas hidrolik
yang dapat dikontrol gerak maju mundurnya.
Dampak jika tekanan terlalu tinggi
1.
Menyebabkan inti pecah.
2.
Kerugian inti bertambah.
3.
Terjadi keausan pada material screw press.
Dampak tekanan jika terlalu rendah
1.
Akan menyebabkan cake basah
2.
Loses pada ampas dan biji pun bertambah.
3.
Pembkaran di boiler kurang sempurna .
a. Bagian utama dari screw
press yaitu :
1. Main Screw untuk memeras
bubur buah
2. Press Cage untuk
menyaring bubur buah dari main screw
3. Sliding Cone untuk
menekan bubur buah
b. Alat-alat pendukumg pada
screw press adalah
1.
Warm screw
2.
Hidrolik system
3.
Elektro motor
Cara pengoperasian unit
press
1.
Isi digester minimal ¾ lalu jalankan motor
2.
Aduk digester selama minimal 15 menit
3.
Jalankan press
4.
Buka sliding gate digester
5.
Operasikan hidrolik pump dengan tekanan 40-60 bar
2.1.7 stasium pengolahan biji
Staiun kernel adalah stasiun akhir untuk memperoleh nti sawit atau tempat
proses pemisahan serabut dan biji.
Pengolahan inti pada dasarnya adalah sebagai berikut:
1.
Pemisahan serabut dan biji .
2.
Pemecahan cangkang .
3.
Pemisahan inti dari cangkangnya.
4.
Pengeringan.
Peralatan yang diunakan di satsiun ini diantaranya cake breaker conveyor
(CBC), deperikarper, nut silo, ripple mill, clay bath, dan kernel silo.
a. Cake breaker konveyor
Fungsi cake breaker conveyor (CBC ) adalah :
1.
Memisahkan ampas yang masih berbentuk gumpalan-gumpalan
2.
Untuk memudahkan pemisahan nut dan fibre.
b. Deperikarper
Adalah
alat yang diguanakan untuk memisahkan fibre dan nut , fibre yang memiliki
densitas yang lebih ringan akan dihisap keatas oleh fan cyclone sedangkan nut
yang mempunyai densitas yang lebih berat akan jatuh kebawah dan masuk ke
polising drum untuk dipoles untuk memisahkan benda-benda lain ataupun
memisahkan serabut yang masih menempel pada nut. Sedangkan fibre yang dihisap
oleh fan cyclone akan ditampung dihoper sebafai bahan bakar boiler.
c. Polishin drum
Nut
polising drum berupa drum berlubang-lubang yang berputar, jadi fungsi dari
polising drum adalah sebagai penyaringan nut dan bahan-bahan lain. Nut akan
jatuh ke bawah an masuk ke nut konvevotr sedangkan benda-benda lain seperti
batu tidak bsa masuk di lubang-lubang polising drum karena bentuknya yang lebih
besar dari nut. Dan juga sebagai pembersih pada biji dimana biji akan saling
bergesekan satu sama lain dan juga bergesekan dengan dinding polising drum.
Karena adanya perputaran polising drum tersebut dan sebagai akibat gesekan maka
sisa-sisa serabut yang masih melekat pada biji akan terlepas. Dan terhisap ke
cyclone. Sementar nut jatuh selanjutnya diangkut oleh nut konveyor dan ke
destoner untuk memisahkan batu-batu dan benda lain.
d. Nut cross konveyor
Berfungsi sebagai alat untuk mentranfer nut yang jatuh dari polising drum
menuju ke destoner.
e. Destoner
Berfungsi ntuk menampung nut yang terhisap oleh blower fan cyclone. Nut yang
terhisap oleh blower akan masuk kedistoner dan dari distoner akan jatuh
ke nut silo, sementara fibre yang masih terhisap akan ikut terhisap dan terbawa
dan akan ikut terhisap ke nut cyclone dan kemudian akan dikembalikan ke CBC.
f. Nut silo
Fungsi dari alat ini adalah untuk tempat penampungan nut sementara sebelum
msk ketahap pengolahn nut pada unit ripple mill, hal ini dilakukan untk
mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah da inti lekang dari
cangkangnya.
g. Ripple mill
Nut yang masuk dari nut
silo ke riple mill akan dipecah sehingga terpisah antara inti dan cangkangnya,
jadi dari ripple mill adalah untuk memecahkan nut dengan sistem rotari diman
nut yang masuk ke riple mill akan digerakkan oleh rotor bar yang berputar,
akibat dari perputaran maka nut akan saling bergesekan dengan rotor plate pada
dindinng ripple mill.
Prsentase biji utuh
tidak pecah disebabkan oleh ;
1.
Isian terlalu penuh
2.
Putaran rotor kurang.
3.
Rotor dan stator aus.
4.
Libang pemasukan biji kedalam rotor aus sehingga biji masuk melalui
sampng rotor.
Presentase inti pecah
tinggi
1.
Putaran rotor terlalu tinggi.
2.
Isian pemecah biji terlalu sedikit.
h. Cracked micture konveyor
Berfungsi untuk membawa hasil pemecahan ripple mill yang berupa campuran
dari kernel, cangkang dan kotoran-kotoran lainya.
i. Cracked mixture elevator
Berfungsi untuk mentranfer campuran cangkang dan kernel yang berasal dari
kernel yang berasal dari cracked mixture conveyor untuk menuju ke saparating
coulomb1.
j. Separating coloumb
Berfungsi untuk memisahkan kernel dan cangkang dengan prinsip kerja
perbedaan bentuk dan berat kernel dengan cangkang-cangkang yang pecah dimna
koloumb pemisahan terdapat dua unit yaitu separating coloumb 1 dan separating
coloumb 2.
1. Separating coloumb 1
Berfungsi untuk memisahkan kernel dengan cangkan halus , dimana cangkang
halus dan debu yang timbu akibat proses peecahan pada riple mill akan tethisap,
sementara krnel bulat akan jatuh ke kernel konveyor dan cangkang yang
yang kasar sert a kernel pecah akan masuk ke separating coloumb 2 melalui air
look separating.
2. Separating coloumb 2
Berfungsi sama dengan searating coloumb 2 dimana cangkang kasar an kernel
utuh dan kernel pecah yang tidak terhisap pada seoarating coulomb 1 akan masuk
ke separatng coulomb 2, pada searating coulomb 2 ini hanya sedikit cangkang
yang halus yang terhisap, sedangkan cangkang yang kasar dan kernel pecah akan
masuk kecorong air look separating menuju clay bath.
k. Clay bath
Berfungsi untuk memisahkan kernel dan cangkang dimana prinsip
pemisahan pad clay bath adalah didasari karena adnya berat jenis antara kernel
basah dengan cangkang, dimana media pemisahan yang digunakan pada clay bath
adalah air yang ditambah dengan calsium carbonat (caco3), yaitu air yang berat
jenisnya 1 jika ditambahkan caco3 maka akan naik menjadi 1,12 s/d 1,13 atm.
Untuk mendapatkan berat jenis cairan 1.12, kalsium karbonat yang dtambahkan
adala =h 300 gr/ liter air.
l. Kernel silo
Fungsi kernel silo yaitu sebagau tempat pengeringan kernel dan juga sebagai
tempat penurunan kadar air. Penurunan dan pengeringan kadar air pada kernel
silo menggunakan udar apanas dengan suhu antara 60 s/d 80 .
m. Bulking silo
Fungsi sebagai temoat penampu gan sementara kernel yang telah
mengalami proes pengeringan sebelum dipasarkan .
Jumlah bulking silo di pks johan ada 2 unit
2.1.8 stasiun klarifikasi
Stasiun klarifikasi
Minyak
yang berasal dari stasiun presss bnyak mengndung kotoran –kotoran yang berasal
dari daging buah lumpur, air dan lain-lain. untuk mendapatkan minyak dengan
mutu yang standart mak perl dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Jadi
tujuan utama pada stasuiun clarifikasi adalah untuk membersihkan minyak dari
kotoan-kotoran dengan tujuan untu pemurnian minyk tersebut agra deroleh mutu
minyak yg sebaik mungkin.
Pada
stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat pengolahan untuk memurnikan minyak
produksi, yang meliputi:
1.
Sand trap tank
2.
Vibrating screen
3.
Crude oil tank
4.
Continiun settling tank
5.
Oil tank
6.
Sludge tank
7.
Oil purufier vakum dryer
8.
Dried oil tranfer
9.
Storage tank
10. Preclinier pump
11. Sand cyclone
12. Buffer tank
13. Dekanter
14. Slude pit
15. Reclaim tank
16. Fat pit
17. Final efluent
1. Sand trap tank
Minyak dari mesin press merupakn minyak mentah yang masih bnyak mengandunng
kotoran-kotoran, jadi fungsi dari alat ini adalah untuk memisahkan
kotoran-kotoran seperti pasir. Dengn prinsip kerja karena adanya putaran aliran
minyak , putaran terjadi karena pada sand trap tank dilengkapi dengan plat
penarah yang berfungsi jika crude oil yang masuk ke dalam sand trap tank akan
mengikuti arah outaran dari plat pengarah tersebut sehingga terjadi perputaran
aliran crude oil yang mengakibatkan pasir yang memiliki vberat jenis lebih
besar akan jatuh atau turun kebawah dan crude oil dialirkan menuju vibrating
screen.
2. Vibrating screen
Minyak pada bagian atas sand trap tank yang masih mengandung serat fibre
dan kotoran-kotoran dialirkan ke ayakan getar (vibratinng screen) . jadi fungsi
dari vibrating screen adalah untuk memisahkan minyak dari kotoran-kotoran yang
masih terikut dari sand trap tank. Proses pemisahan minyak dengan kotoran
divibrating screen bertujuan untuk memisahkan padatan-padatan seperti
serabut, pasir, tanah , dan kotoran-kotoran lain yang masih terikut dari sand
trap tank.
3. Crude oil tank ( COT )
Minyak yang keluar dari vibrating screen dialirkan ke COT , fungsi dari COT
adalah untuk tempat pengendapan pasir dan kotoran yang masih terikut
bersama minyak. Didalam COT dibagi menjadi 3 kolam pengendapan, pada kolam
pertama dan kedua adalah pengendapan pasir dan kotoran-kotoran lain, sedangkan
pada bak yang ketiga diharapkan tdak ada lagi pasir yang terikut, hal ini
bertujuan agar tidak terjadi penyumbatan pada pipa , pompa crude oil oil. Untuk
mempercepat proses pengendapan pada COT juga dilengkapi dengan steam injeksi
dengan temperatur antara 80s/d 90 . pada kolam yang ketiga
juga dilengkapi dengan 2 unit poma yang berfungsi untuk mentransfer crued
oil ke CST.
4. Continius settling tank ( CST )
Minyak dari COT dipompakan ke CST, sebelum masuk ke CST minyak masuk ke
distributing tank untuk membagi minyak ke dua CST yang ada di
pabrik.
CST berfungsi unntuk pengendapan crude oil dan pemisahan antara minyak air
dan sluadge dimana prinsip kerja berdasarkan perbedaan berat jenis.
Dimana minyak yang densitas ( berat jenis ) nya lebih ringan akan naik
kepermukaan dan selanjutnya masuk ke oil tank melalui skiner , dan selanjutnya
sluage yang memiliki berat jenis lebih besar akan turun kebawah dan
kemudian masuk ke sluadge tank melalui aliran bawah CST (under flow).
Untuk membantu proses pengendaan diCST maka dilengkapi dengan stirer
(pengaduk ) dan juga steam injeksi dan steam koil. Steam injeksi digunakan pada
pemanasan awal untuk mempercepat kenaikan temperatur. Sedangkan steam koil
dipergunakan saat proses berlangsung mempertahankan atau menyetabilkan
temperatur pada CST. Temperatur pada CST sekitar 80 s/d 90 .
5. Oil tank
Oil tank berfungsi sebagai tempt penampungan minyak dari CST dan juga
sebagai tempat pengendapan kotoran yang msih terkandung dalam minyak tesebut
kemudian minyak akan dibersihkan dengn oil purifier.
6. Oil purifier
Berfungsi untuk membersihkan minyak , memisahkan minyak denhgan
kotoran atau lumpur yang masih trkandung didalam minyak. Prinsip kerja
alat ini adalah dengan adanya perbedaan berat jenis dengan menggunakan
gaya sentrifugal.
Unit pendukung oil purifier
Berupa umpan purifier, berfungsi untuk mengatur umpan/oil yang masuk dalam
purifier dengan bntuan flow mate ( sebagai pengatur kapasitas purifier )
7. Vacum dryer
Berfungsi untuk menurunkan atau mengurangi kadar air dalam minyak . prinsip
kerja berdasarkan kevakuman vacum dryer dimna minyak yang ada di fload
tank akan dihisa oleh vakum dryer dengan bantuan pompa vakun=m dan minyak akan
masuk kedalam vakum melalui nozzle dengan sistem injeksi, selanjutnya air akan
dihisap oleh pompa dan minyak turun ke pompa tranfer dan kemudian minyak
dikirim ke storage tank.
8. Fload tank
Berfungsi untuk tempat umpan vacum dryer dan sebagai alayt untuk menjaga
kevakuman dari vakum driyer, dimana pelampung akan erapung pada saat
minyak didalam fload tank berisi dan pada saat fload tan dalam keadaan kosong
maka pelampung akan menutup pipa umpan vacum dryer.
9. Oil tranfer
Berfungsi untuk mentranfer minya yang bersal dari vakum dryer ke storage
tank.
10. Storage tank
Berfungsi sebagai tempat penampungan minyak sementara sebelum dipasarkan.
Dalam storage tank juga dilengkapi dengan pipa steam koil yang berfungsi untuk
mempertahankan temperature pada minyak .
Standart mutu pada minyak di storage tank
1. FFA
|
: < 4,5
%
|
2. Moisture
|
: <
0.20 %
|
3. Dirt
|
: < 0,
20 %
|
4. suhu
|
: 50 s/d
55
|
11. sluadge tank
Berfungsi sebagai tempat penampunngan sluade yang berasal dari under
flow CST.
12. Sand cyclone
Berfungsi untuk pemisahan pasir dai sluadge. Prinsip kerj berdasarkan
perbedaan berat jenis, pasir yang berat kjenisnya lebih tingi dari
sluadge akan turun ke bawah dan sluadge akan naik keatas menuju bupper tank .
alur kerj sand cyclone saling berhubungan dengan prinsip kerjanya alur kerjanya
adalah nozzle separator berputar dengan gaya sentrifugal dimana pemisahan
fraksi lumpur dan kotoran telempar didinding bowl dan terorong keluar
melalui sudu-sudu kemudian tertampung di reclaim tank. Untuk dialirkan
kembali ke CST. Sedangkan sluadge yang mengandung minyak yang memiliki
berat jenis lebih tinggi tredorong ke bagian dinding bowl dan kemudian keluar
melalui nozzle lalu masuk ke dalam bupper tank.
13. Bupper tank
Berfungsi sebagai tempat penampunga sluadge dari san cyclone sebelume
dirposes didalam dekanter.
14. Dekanter
Dalam dekanter sluadge dipisahkan dalam 3 fasa yaitu minyak, air dan solid,
jadi fungsi dari dekanter adalah untuk memisahkan minyak,air dan solid,
melakukan pengutipan minyak yang masih terkandung dalam sludge. Prinsip kerja
alat ini adalah berdasarkan berat jenis yang berbeda dengan gaya
sentrifugal, mak minyak yang mempunyai berat jenis lebih ringan akan terkumpul
pada bagian tengah kemudian masuk ke bak penampungan. Dari dekanter maka akan
dihasilkan 3 bagian yaitu:
1.
Light phase (air yg msih mengandung sedikit minyak (
2.
Heavy phase ( minyak )
3.
Solid ( padatan)
15. Reclaim tank
Berfungsi sebagai penampungan minyak dari drain oil tank, light phase
dekanter, dan recycle minyak dari recoveri, limbah dan dari sludge tank .
16. Sludge pit
Berfungsi untuk tempat penampungan air dari light phase dan kondensate dari
sterilizer, dan air dari pencucian dekanter, purifier, dan air dari pencucian
lantai clarifikasi, selanjutnya dari bak sludge pit dipompa ke pat pit.
17. Fat pit
Berfungsi sebagai tempat penampungan air dan sludge yang berasal dari
sludge pit, dan juga sebagai tempat pengutipan (recycle ) minyak yang masih
terkandung dalam sludge tersebut.
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan pengendapan kerena adanya berat
jenis yang berbeda , dimana minyak yang berat jenisnya lebih ringan maka akan
naik keatas dan air yang berat jenisnya lebih berat akan kebawah dan
selanjutnya akan dilakukan pengutipan melalui skimer dan selanjutnya
dipompakan kembali ke CST untuk diproses ulang.
2.1.9 Water treatment
Water treatment diperlukan pada pabrik kelapa sawit dikarenakn air yang
digunakan pada proses pengolahan dan air umpan boiler harus memenuhi standart .
jadi water treatment adalah suatu cara penanganan air agar dapat digunakan
sesuai dengn kebutuhan,
Pengolahn air dilakukan untuk mencapai persyaratan mutu air yaiu air untuk
konsumsi dan proses , tidak berwarna (jernih), tidak berbau, (netral), tidak
mengandung zat-zat yang dapat membahayakan bagi tubuh manusia.
Fungsi dan kegunaan water treatment pada pks johan
1.
Untuk penjernihan dan pembersihan air sungai menjadi air layak konsumsi
baik untuk proses pabrik, air umpan boiler, dan kebutuhan rumah tangga.
2.
Menyediakan dan mensuplai secara kontinu untuk kebutuhan pabrik dan rumah
tangga.
3.
Sebagai tempart penampungan dan penyimpanan air sementara. Untuk keperluan
Pembersihan dan penjernihan air di water treatment mak a diperlukan
tahapan-tahapan meliputi:
1. Waduk
Waduk adlah sebuah tempat yang diguanakan untuk memompa air sungai. Tempat
ini dibuat agar tempat pengambilan air dapat secara kontinu dan mudah.
Pengambilan dilakukan dengan menggunakan pompa yang dioperasikan secara
bergantian, dari waduk air dipompakan ke clarifier.
2. Clarifier
Berfungsi untuk menghilangkan tingkat kekeruhan air dan dari
partikel-partikel yang tidak terlarut seperti lumpur ,pasir debgan car
pengendapan , dan untuk mempercepat proses pengendapan mak ditambahkan
bahan-bahan kimia seperti alumunium sulfat dan soda ash dengan dosis yang telah
ditentukan. Untuk mengetahui yang tepat dilakukan pengujian terhadap air
tersebut.
3. Water bazing
Berfungsi untuk sebagai tempat penampungan air dari claifier dan sebagai
temat pengendapan dari flok-flok yang masih terikut dalam air.
4. Sand filter
Berfungsi sebagai temapt penyaringan atau pemurnian air dengan melalui
media penyaringan adalah pasir. Dimana fungsi dari pasir tersebut untuk
menyerap kkekeruhan dari air tersebut. Pasir didalam sand filter terdiri dari 3
lapisan, diman setiap lapisan mempunyai diameter –diameter yang berbeda pada
lapisan lainnya.
Backwash saluran yang digunakan untuk pencucian sand filter dengan
aliran yang berlawanan arah dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran atau
lumpur selama sand filter beroperasi.
5. Tower tank
Berfungsi sebagai tempat penampungan air yang bersih ,setelah melalui
proses penyar ingan dalam sand filter selnjutnya air akan didistribusikan untuk
kebutuhan pabrik , perumahan dan lain-lain.
6. Pompa bahan kimia
Berfungsi untuk menginjeksikan bahan kimia kedalam pipa air sebelum air
masuk dalam tangki clarifier. Pompa dijalankan secara terus menerus dengan
bahan kimia yang telah ditentukan dosisnya.
7. Softener
Berfungsi untuk mengikat calsium dan magnesium dengan menggunakan 2 bahn
yang bernama resin dan nojel. Dimana calsium dan magnesium dapat membuat kerak
pada pipa-pipa boiler. Suatu usaha yang dilakuakan untuk mengembalikan
kembali kemampuan resin mengikat ion ardness adala regenerasi. Regenerasi resin
dilakukan apabila terjadi kelolosan dari calsium dan magnesium.
Langkah –langkah untuk melakukan regenerasi resin
1.
Backwash yaitu untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada resin
dilakukan dengan aliran berlawanan arah selama 10-15 menit. Atau sampai air
yang keluar jernih.
2.
Regenerasi yaitu untuk mengembalikan kemampuan resin untuk mengikat dengan
menggunakan larutan garam sebanyak 100 kg yang dilatutkan dalam 1000 ml air,
alirkan dalam softener selama 50 -60 menit.
3.
Slow reising yaitu prose pembilasan yang bertujuan untuk membuang sisa-sisa
regenerasi yang terdapat dalam resin.
8. Feet tank
Berfungsi sebagai tempat penampungan air setelah dari softener, didalam
feet tank air dipanaskan 70-80 .
9. Daerator
Berfungsi untuk tempat pnampungan air dari feet tank, dalam daerator air
kembali dipanaskan untuk menjaga temperatur air yang diingkan agar preses
pembuatan steam di boiler sempurna.
10. Vakum daerator
Berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dalam air agar proses perebusan
diboiler sempurna, sebelum masuk di vakum daerator air dalam pipa diinjeksikan
ject kemikal boiler untuk pencegahan pipa-pipa kebiler menimbulkan kerak.
Setelah dari vakum dryer air disalurkan keboiler untuk diproses menjadi steam.
2.1.9. Turbin
Adalah
suatu penggerak yang mengubah energi potensial menjadi energi listrik, turbin
menghasilkan listrik karena rotor yang bergerak karena ada tekanan uap dari
boiler. Dari turbin inilah listrik yang digunakan untuk kebutuhan pabrik dan
untuk menggerakkan alat-alat yang ada dipabrik.
2.1.10. Boiler
Adalah
suatu bejana bertekanan yang tertutup untuk mengolah air menjadi steam. Steam
dibutuhkan untuk perebusan diseterilizer dan yang lainnya, termasuk untuk
menggarakkan rotor turbin untuk menghasilkan listrik.