5 Makanan Mematikan yang Ada di Dapur Anda
5 Makanan Mematikan yang Ada di Dapur Anda
Makanan Mematikan yang Ada di Dapur - Banyak orang bėrpikir bahwa makanan rumahan
jauh lėbih sėhat daripada makanan yang harus bėli di rėstoran atau luar rumah.
Karėna makanan rumahan, sudah pasti tėrjaga kėbėrsihannya dan dimasak dėngan
cara yang bėnar.
Makanan Mematikan yang Ada di Dapur |
Tapi jangan salah, selain faktor kebersihan dan cara
memasak, pemilihan bahan-bahan makanan juga harus diperhatikan. Hal ini
dikarenakana, ada beberapa makanan yang mungkin Anda anggap sehat ternyata
beracun bahkan mematikan.
Seperti kelima makanan berikut ini. Makanan-makanan ini
sudah sangat erat dengan keseharian, bahkan mungkin selalu ada di dapur Anda.
Tapi, siapa sangka, makanan-makanan ini justru bisa membawa malapetaka jika
Anda konsumsi. Makanan apa saja?
1. Klembak.
Daun klembak mengandung asam oksalat yang dapat menyebabkan
batu ginjal. Konsumsi sekitar 5 kg sayuran ini bisa berakibat fatal, tapi
konsumsi dalam jumlah kecil juga dapat menyebabkan masalah serius.
2. Pala.
Pala bersifat halusinogen, konsumsi 5,5 gram dapat
menyebabkan kram, sedangkan 8 kg dapat menyebabkan kejang. Walaupun Anda hanya
mengonsumsi satu buah pala, hal tersebut dapat mengakibatkan psikosis.
3. Kentang.
Berapa kali Anda membeli kentang dengan kulit hijau? Kentang
berkulit hijau mengandung glycoalkaloids, senyawa yang dapat menyebabkan diare,
koma bahkan kematian, yang bisa ditemukan pada kulit kentang yang berwarna
hijau dan kentang yang berkecambah.
4. Kacang almond.
Ada dua jenis almond, manis dan pahit. Almond dengan rasa
pahit mengandung hidrogen sianida dalam jumlah besar. Dalam 7-10 hari kacang
almond jenis ini dapat menyebabkan masalah serius pada orang dewasa dan dapat
berakibat fatal untuk anak-anak.
5. Ikan tuna.
Ikan tuna berbahaya karena dagingnya mampu menyerap merkuri,
dan ketika merkuri tertelan melalui makanan, akan mempengaruhi ginjal bahkan
akan sampai ke otak, di mana ia dapat melakukan banyak kerusakan. Food and Drug
Administration (FDA) menyarankan agar wanita hamil dan anak-anak lebih baik
menghindari ikan tuna.
Sumber: Healthy Food Team