Proses Pembuatan Pupuk Organik di Unit Pengolahan Limbah Politenik Kampar
Pupuk organik
adalah pupuk yang
tidak menggunakan bahan kimia dalam proses pembuatannya. Pupuk organic yang
dihasilkan di pengolahan LCPKS Politeknik Kampar berbentuk bubuk dan dikemas
dalam wadah plastik dengan berat 15 kg. Skema proses pembuatan pupuk organic
dapat dilihat pada lampiran 3.
Kandungan
unsur hara pupuk organic politeknik kampar.
No
|
Unsure
hara
|
Jumlah
%
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Nitrogen
Carbon
organic
Phosphor
Kalium
Magnesium
Calcium
Besi
Seng
|
1.97
26.69
1.19
3.41
4.68
4.06
2.61
0.10
|
Sumber: First Resourses
(2013)
2.4.1 Bahan baku
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pupuk
organic dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
No
|
Bahan
baku
|
Jumlah
%
|
1
2
3
4
|
Sludge
Tandan
buah kosong
Sekam
padi
Abu
boiler
|
70
10
10
5
|
2.4.2 Uraian proses
Proses
pembuatan pupuk organic dapat dijelaskan melalui beberapa tahapan yaitu:
1.
EFB
dryer
EFB driyer adalah suatu alat yang di gunakan untuk
mengeringkan Tandan Buah Kosong (TBK), TBK dikeringkan pada suhu 30-40
selama satu hari. Atau dengan suhu 70C0
selam 3 -4 jam. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi
kadar air yang terkandung didalam TBK, tujuannya agar proses pencacahan dapat
berjalan dengan baik.
2.
Cutter
mill
Cutter mill berfungsi
untuk mencacah TBK yang telah dikeringkan didalam EFB dryer. Pencacahan
dilukakan untuk memperkecil ukuran TBK dan mengurangi kadar airnya karena
sebagian air menguap kerena luas permukaannya meningkat. Pencacahan juga
bertujuan agar bahan dapat tercampur merata saat proses pengadukan.
3.
Roller
mill
Roller mill berfungsi untuk
mencacah sekam padi. Sekam padi dicacah melalui 2 tahap yaitu rooler mill 1 dan
2. Tujuannya pencacahan yaitu agar bahan lebih mudah tercampur dengan bahan
lainnya.
4.
Belt
elevator
Berfungsi untuk
mengangkut bahan baku yang sebelumnya telah di timbang di dicampurkan ke
fermentor.
5.
Fermentor
Berfungsi sebagai tempat untuk proses fermentasi
bahan baku dengan kapasitas 5 ton. Proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan
bakteri basilus subtilis dan fungi tricoderma viride untuk mendukung dan
mempercepat proses fermentasi. Fermentasi dilakukan hingga kadar air mencapai 5
%.
6.
Packing
Adalah alat yang berfungsi untuk proses pengemasan pupuk organic
yang telah diproses.
Pupuk yang telah siap untuk dikemas
memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1. Terjadi perubahan warna menjadi
coklat kehitaman
2. Suhu sudah turun dan mendekati suhu
normal.
3. Jika diremas, kompos mudah
dihancurkan atau mudah putus serat - seratnya.
Selanjutnya pupuk organic dimasukkan dalam wadah dengan
kapasitas 15 kg dan disealer. Pupuk organic yang telah dipacking kemudian di
tumpuk ditempat yang telah ditentukan.