Penyebab Daun Cabai Keriting
Cara Mengatasi
Keriting Daun Pada Tanaman Cabe
Ketika kita bicara tentang tanaman cabe, pastinya yang
terlintas adalah hama dan penyakitnya yang begitu kompleks. Dan masalah-masalah
lain yang berhubungan dengan tanaman cabe. Salah satu masalah yang paling
sering dihadapi saat berbudidaya cabai adalah daun keriting. Keriting yang
terjadi pada daun cabai merupakan akibat dari serangan organisme pengganggu
tanaman (OPT) dari golongan hama. Hama tanaman cabe adalah OPT (organisme
pengganggu tanaman) yang bukan virus, bukan jamur dan bukan bakteri. Setidaknya
ada 3 jenis hama yang menyebabkan keriting pada daun cabe, yaitu trhips, tungau
dan aphids. Ketiga jenis hama tersebut merupakan OPT yang tergolong dalam jenis
hama kutu-kutuan. Keriting pada daun cabe bisa terjadi kapan saja, dimana saja
dan pada jenis tanaman cabe apa saja. Hama penyebab keritng daun cabai bisa
saja menyerang pada saat persemaian/pembibitan, masa pertumbuhan maupun pada
saat tanaman cabe sudah berbuah.
Hama thrips, tungau dan aphids memiliki sifat menyerang dan
cara menyerang yang hampir mirip. Namun gejala serangan dan akibat serangannya
sangat berbeda. Memang, serangan ketiga jenis kutu tersebut sama-sama
menyebabkan daun keriting atau mengkerut. Tapi jika diperhatikan dengan
seksama, keriting daun akibat serangan hama kutu tersebut sangat berbeda. Hama
aphids yang dikenal juga dengan sebutan kutu daun tidak menyebabkan daun
rontok. Sedangkan tungau dan thrips selain menyebabkan keriting juga
menyebabkan kerontokan daun cabe.
Berikut 3 jenis hama
kutu penyebab daun cabe keriting, gejala yang ditimbulkan, dan cara
mengatasinya ;
1. Thrips (Thrips
Tabacci)
Penyebab daun cabe
keriting yang pertama adalah serangan hama trhips. Thrips adalah hama kutu
engan uuran tubuh yang sangat kecil. Panjang tubuhnya antara 1 -1,2 mm,
berwarna hitam dengan bercak merah. Thrips dewasa memiliki sepasang sayap dan
berambut ditubuhnya. Hama thrips pada fase nimfa berwarna putih kekuningan dan
tidak bersayap. Hama ini memiliki mobilitas yang sangat tinggi, mudah meloncat
dari tanaman ke tanaman lainnya. Hama thrips berada dipermukaan atas daun cabe
dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Trips menyerang tanaman dengan cara
menghisap cairan pada daun cabe.
a. Gejala serangan
hama thrips :
Hama thrips menyerang daun cabe yang masih muda atau pucuk
daun. Daun cabe keriting, mengkerut dan melengkung keatas. Daun yang terserang
thrips berwarna keperakan dan mudah rontok. Serangan hama thrips juga
mengakibatkan kerontokan bunga cabai dan mengakibatkan menurunnya
produktifitas.
b. Pengendalian hama
thrips :
– Sanitasi lahan dan membersihkan gulma
– Sebisa mungkin jauhkan tanaman cabai dengan tanaman cabai
yang lebih tua
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe
– Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, misalnya
demolish, agrimec, bamex, calebtin atau alfamex.
![]() |
2. Tungau (Mites)
Tungau juga merupakan serangga jenis kutu-kutuan yang
menyebabkan daun cabe keriting. Hama tungau bertubuh kecil, memiliki delapan
kaki dan bersembunyi dibawah permukaan daun. Serangan hama tungau cepat meluas
pada musim kemarau, karena pada suhu yang tinggi (diatas 27 derajat celcius)
hama tungau lebih cepat berkembang biak. Pada kondisi cuaca yang panas telur
tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari dan menjadi tungau dewasa dalam waktu
yang singkat, yaitu 5 hari.
Gejala serangan hama
tungau
a. Gejala serangan
hama tungau :
Gejala serangan hama tungau yang paling menonjol adalah daun
keriting dan melengkung kebawah. Tungau berada dibawah permukaan daun dan
menyerang dengan cara menghisap cairan daun. Serangan tungau menyebabkan
rusaknya jaringan mesofil dan mengakibatkan terjadinya daun keriting,
menggulung kebawah, daun mengecil dan rontok. Daun cabai yang terserang tungau
berwarna kecoklatan, keriting, mengecil dan rontok. Selain menyerang daun
tungau juga menyerang batang muda atau pucuk tanaman dan bisa mengakibatkan
bunga cabe rontok.
b. Pengendalian hama
tungau :
– Menjaga kebersihan lahan
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe
– Tidak menanam pada lahan yang berdekatan dengan tanaman
cabai yang lebih tua
– Menjaga agar tanaman tidak kekeringan (jika menanam pada
musim kemarau)
– Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, seperti
calebtin, demolish, agrimec atau bamex.
3. Aphids (Kutu Daun)
Aphids merupakan hama kutu yang lebih dikenal dengan sebutan
kutu daun. Aphids sedikit berbeda dengan thrips dan tungau, aphids memiliki
ukuran tubuh yang lebih besar dan tidak mudah meloncat / berpindah. Hama aphids
berwarna hijau kehitaman, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Aphids
atau kutu daun tidak hanya menyerang daun, tapi juga menyerang batang tanaman
cabai. Serangan kutu daun (aphids) sama dengan tungau dan thrips, yakni dengan
menghisap cairan daun dan batang tanaman. Hama kutu daun (aphids) bersembunyi
dibawah permukaan daun dan bergerombol pada batang tanaman cabai.
Gejala Serangan Hama
Kutu Daun
a. Gejala serangan
kutu daun/aphids :
Gejala serangan hama kutu daun (aphids) mudah dikenali,
yaitu jika terlihat banyak semut yang bergerombol pada tanaman. Daun dan batang
tanaman cabe yang terserang akan mengkerut, keriting dan terhambat
pertumbuhannya. Kutu daun (aphids) mengeluarkan embun madu (honeydew) yang
disukai semut dan menyebabkan pertumbuhan jamur embun jelaga dan menghambat fotosintesis.
Daun dan batang yang terserang akan berwarna hitam, pertumbuhan terhambat,
keriting dan pertumbuhan tidak normal. Kutu daun (aphids) juga menyukai dan
sering menyerang tanaman kacang panjang.
b. Pengendalian
serangan kutu daun/aphids :
– Menjaga kebersihan lahan
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabai atau bekas
lahan tanaman kacang panjang
– Tidak menanam pada lahan dekat tanaman kacang panjang
– Tidak melakukan tumpangsari cabe dengan kacang panjang
– Penyemprotan akarisida demolish, agrimec, curacron,
regent, jargon atau marshal.
Ketiga jenis hama kutu-lutuan tersebut merupakan penyebab
utama daun cabai keriting. Ketiganya memiliki type serangan yang sama dengan
gejala yang berbeda. Cara paling tepat untuk meminimalisir serangan hama kutu
tersebut adalah menanam cabe pada lahan yang steril. Lahan yang steril yaitu
lahan yang belum pernah ditanami cabai, lahan yang sudah lama tidak ditanami
cabe, lahan yang jauh dari tanaman cabe yang sudah tua dan lahan yang tidak
berdekatan dengan tanaman inang. Agar hasil lebih maksimal, gunakan akarisida
dengan bahan aktif yang berbeda secara bergantian. Gunakan dosis sesuai dengan
anjuran yang biasanya tertulis pada kemasan produk insektisida. Demikian
tentang hama penyebab daun cabe keriting, semoga bermanfaat…
http://mitalom.com/penyebab-daun-cabai-keriting/