BEGINILAH Cara yang benar Memperlakukan Bayi yang Baru Lahir
Cara yang benar Memperlakukan Bayi yang Baru Lahir - Dibėrikan anugėrah bėrupa momongan tėntu mėnjadi kėbahagiaan tėrsėndiri bagi sėbuah kėluarga. Tėrlėbih lagi bagi mėrėka yang sudah sėjak lama mėnginginkannya dan harus mėlakukan bėrbagai cara untuk mėndapatkanya. Rasa syukur pun tėrucap kėtika buah hati yang diinginkan tėrlahir di dunia.
Di dalam agama Islam sendiri telah memberikan perhatian yang sangat detail terkait kelahiran seorang anak. Di mulai dari proses konsepsi, masa kehamilan kelahiran hingga hal-hal yang harus dilakukan untuk mendidik anak hingga dewasa.
Cara yang benar Memperlakukan Bayi yang Baru Lahir |
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga, merawat dan mendidik bayi sejak awal. Ternyat, ada perlakuan khusus untuk bayi yang baru lahir ke dunia. Apa sajakah perlakuan yang dianjurkan tersebut? Berikut ini ulasan selengkapnya.
1. Mendoakan Bayi
Hal pertama yang harus dilakukan oleh orangtua ketika memiliki bayi yang baru lahir adalah mendoakannya. Doa ini bertujuan agar si anak menjadi seorang yang hidup dengan Islam dalam hatinya, keberkahan dalam segala urusan dunia dan akhiratnya, dijauhkan dari godaan-godaan setan yang terkutuk serta agar diberikan keselamatan hingga akhir hayatnya.
Mendoakan bayi yang baru lahir ini tidak hanya dilakukan oleh ibu ataupun ayah dari bayi tersebut. Akan tetapi, hal ini juga bisa dilakukan oleh orang-orang yang mendengar kabar baik mengenai kelahiran bayi itu.
2. Melantunkan Adzan dan Iqamah
Setelah bayi lahir ke dunia, ada baiknya apabila sang ayah langsung melantunkan adzan di telinga kanan dan iqamah di bagian kiri. Hal ini bertujuan agar kalimat yang pertama kali didengar oleh sang ana adalah kalimat thayyibah serta dijauhkan dari seegala jenis gangguan setan, yang menjadi musuh manusia paling nyata.
3. Tahnik
Perlakukan terhadap bayi selanjutnya adalah dengan melakukan tahnik. Mungkin banyak kaum muslim yang tidak mengetahui perihal perlakuan ini. Padahal sebenarnya tindakan ini dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap bayi yang baru saja lahir. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Aisyah RA yang artinya:
“Apabila didatangkan bayi yang baru lahir ke hadapan Rasulullah Shallallahu Alahai wa Sallam, maka beliau mendoakan barakah kepadanya dan mentahniknya” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Tahnik sendiri merupakan memberikan kurma yang dilembutkan di dalam mulut kepada bayi yang baru lahir. Tindakan ini memiliki manfaat tersendiri, menurut dr Raehanul Bahraen dinilai dapat menghindarkan bayi dari hipoglikemik yaitu kekurangan gula dalam tubuh.
4. Memberi Nama yang Baik
Seperti yang diketahui bahwa nama itu merupakan doa yang diberikan orangtua kepada bayi mereka yang baru lahir. Oleh sebab itu, orangtua harus memberikan nama yang paling baik untuk buah hati mereka. Tidak boleh sembarangan dalam memberikan nama kepada anak, jangan hanya sekedar indah atau unik namun juga harus mengandung makna yang baik.
5. Aqiqah
Aqiqah memiliki pengertian menurut bahasa yaitu memotong ada juga yang mengartikannya sebagai menyembelih. Biasanya aqiqah dilakukan dengan meotong kambing sebagai tanda syukur kepada Allah karena telah menitipkan anugrah berupa anak kepada mereka.
Menurut pendapat Imam Malik, hukum aqiqah adalah sunnah muakkad. Dalil aqiqah dari Samurah bin Jundab, bahwa Rasulullah bersabda,
“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuh disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ahmad)
Sedangkan jumlah kambing aqiqah dapat dilihat dari hadits Aisyah Rahdiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
“Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bagi perempuan satu kambing” (HR. Ahmad Tirmidzi, Ibnu Majah)
6. Mencukur Rambut Bayi
Pada hari ke tujuh setelah kelahiran bayi Rasulullah SAW juga menyunanahkan orangtua untuk memotong rambut si bayi. Hal ini beliau contohkan ketika kelahiran cucunya Hasan dan Husain. Beliau memerintahkan memotong rambut dan menimbangnya dengan ukuran perak, kemudian disedekahkan kepada fakir miskin.
Hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi saw mengaqiqahi Hasan dengan kambing, dan beliau menyuruh Fatimah untuk mencukur rambutnya. “Cukur rambutnya, dan bersedekahlah dengan perak seberat rambut itu.”
Fatimah pun menimbang rambut itu, dan ternyata beratnya sekitar satu dirham atau kurang dari satu dirham. (HR. Turmudzi 1519, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushanaf 24234, dishahihkan al-Hakim dalam Mustadrak 7589 dan didiamkan azd-Dzahabi).
Demikianlah ulasan mengenai cara memperlakukan bayi yang baru lahir. Sebagai umat muslim, kita harus mengerjakan amalan yang disunnahkan. Selain agar mendapatkan pahala, mengerjakannya juga memiliki manfaat tersendiri bagi sang bayi.