Info Menarik Seputar Tips dan Inspirasi

Cara Menanam Hidroponik Selada

Artikel terkait : Cara Menanam Hidroponik Selada



Selada adalah sayuran yang tergolong ke dalam family Compositae dengan nama latin yaitu Lactuca sativa L. Tanaman ini diperkirakan berasal dari dataran Mediterania Timur. Selada tepat dibudidayakan pada daerah dengan suhu optimum berkisar antara 20oC pada siang hari serta 10oC pada malam harinya.

Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST) yaitu sistem budi daya tanaman dengan cara hidroponik yang dikembangkan dari water culture. Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST) tepat untuk tanaman sayuran seperti selada. Faktor yang pertama kali diperbuat ialah membikin kolam tanam yang terbuat dari cor beton yang berkapasitas 3 m (lebar) x 20 m (panjang) x 60 cm (dalam). Kolam tersebut berada di dalam greenhouse berdinding kasa 20 mesh serta beratap UV plastik dengan ketebalan 0.02 mm. Panel tanam (Panel 15) adalah styrofoam dengan ketebalan 4 cm dengan ukuran panel 40 x 60 cm, Celah tanam dibangun dengan diameter 2.5 cm (volume 20 cm3) dengan jarak antar pusat celah tanam 12.5 cm, jadi total celah tanam per panel adalah 15.

Benih dikecambahkan dalam tray plastik yang diberi kertas tissue serta dibasahi. Seusai berkecambah (3 hari), bibit ditransplanting ke panel semai (panel 77) serta dipelihara selagi tiga minggu sebelum bakal diapungkan. Media yang dipakai dalam panel semai adalah rockwool. Selagi pemeliharaan, bibit disemprot dengan pupuk daun (N-P2O5-K2O:14%-12%-14%) setiap empat hari sekali dengan konsentrasi 2 g/l. Penanaman diperbuat dengan memidahkan bibit (transplanting) dari panel semai (panel 77) ke panel tanam (panel 15). Selanjutnya, panel tanam diapungkan (floating) dalam kolam tanam di atas larutan hara. Pemanenan diperbuat pada umur 4-6 minggu seusai tanam dengan tutorial mencabut tanaman selada beserta akarnya.

Umur panen selada tidak sama-beda menurut kultivar serta musim, biasanya berkisar antara 30-85 hari seusai pindah tanam. Panen yang terlalu dini memberbagi hasil panen yang rendah serta panen yang telat bisa menurunkan nilai.

Penanganan pasca panen adalah bagian dari produksi tanaman yang diperbuat sesaat seusai panen. Kegiatan pasca panen meliiputi kegiatan pendinginan, pembersihan, sortasi serta grading. Sebuah survey yang diperbuat oleh Bautista serta Cadiz pada tahun 1986 menunjukkan bahwa terjadi kehilangan hasil 22% hingga 70% sayuran dampak penanganan yang tidak baik, ini bisa didampakkan oleh beberapa hal, semacam: busuk, lewat matang, kerusakan mekanik, susut bobot, pemotongan, bertunas serta pencoklatan. Faktor-faktor yang menentukan nilai selada bisa dilihat dari turgiditas, warna, kemasakan (firmness), perlakuan perompesan (jumlah daun terluar), leluasa dari tip burn serta kerusakan fisiologis, leluasa dari kerusakan mekanis, cacat serta juga busuk. Dalam praktik pasca panen, tidak ditemukan adanya perlakuan yang bisa menambah nilai pasca panen sebuahproduk, yang bisa diperbuat adalah hanya menjaga nilai produk tersebut. Kondisi optimum untuk penyimpanan selada daun adalah suhu 0-2oC dengan kelembaban relatif (RH) 90-98%.

Artikel Aby Spacetion Lainnya :

Copyright © 2015 Aby Spacetion | Design by Bamz